Wednesday 26 October 2016

Sebuah Buku



Bab Emotional Quetient..
Setengah terbaca dengan musik menemani,
teringat masa kebelakang..
Mencari beberapa buku untuk dibaca sebagai penghibur
ketika pekerjaan belum juga kudapat. 

Tapi yang jadi pertanyaanku kini,
Apakah yang sudah kudapat dan kupelajari?
Ilmu apakah yang menerap selama masa itu?

Ilmu yang sedikit tapi diamalkan,
kemudian diambil hikmahnya dari setiap kejadian
akan menjadikan pengalaman yang abadi.

”Ambillah yang abadi dari yang musnah”.

Aku mungkin lupa, 
untuk isi kandungan buku yang telah terbaca 
tapi untuk apa yang sudah kulakukan
selama hampir 20 tahun kebelakang
menjadikan diriku yang sekarang,
itu yang penting.
Ada sebuah proses..

Kehidupan ini bisa terbentuk dari pola pikir kita sendiri, 
hidup menjadi terasa rumit ketika kita berpikir seperti itu
dan kehidupan ini seperti sandiwara,
permainan ataupun pembelajaran
ketika kita mengubah pola berpikir kita tentang kehidupan.

Sebuah buku bisa merubah mindset kita
dari ribuan buku yang sekedar bacaan belaka,
Buku yang membuat kita menjadi berpikir,
bahkan menasehati kekurangan diri kita
dengan solusi yang kita butuhkan untuk menjadi lebih baik, 
itu yang diperlukan.
kehidupan sekeliling kita pun, ilmu untuk dibaca “Iqra..”
Buku bisa menjadi panduan sekaligus guru dalam tulisan
untuk sebuah pencarian..

Dan pada akhirnya,
Aku adalah representasi dari apa yang dulu kulakukan, kurasakan
dan kuyakini berdasarkan pengalaman itu sendiri.

Bagaimana kita memahami sebuah kebenaran
jika kita tidak pernah belajar dari sebuah kesalahan,
Katak yang bisa melompat paling tinggi pun harus siap dengan hembusan angin yang bisa menghempaskannya jatuh ketanah bahkan mati saat melompat.

Spiritual Quetient menjadi pondasi dasar dari semuanya
ketika semua amal perbuatan kita, tergantung dari niat.
 
Sebuah buku tetaplah menjadi buku
jika kita tidak memahami dan mengerti apa isi yang terkandung,
seperti menyelami buah pikiran, ide dan gagasan pembuat buku tsb.
Untuk mendalami kitab suci Al-qur’an pun ada ahlinya para ulama,
“pewaris para nabi”.

Tak terasa,  jam 2 nol nol..
Selalu ada misteri dalam dirimu, malam..

Aku ingin terjaga bersamamu hingga mentari menyapa,
tapi pikiranku harus ditidurkan
untuk bisa melewati malam bersamamu..

Banyak cerita yang berhubungan dengan emosi.
“Kenali dirimu maka kau akan mengenal Tuhanmu”.

Bab “emosi” akan terus berlanjut selama kita hidup
dan bersosialisasi.. 

Bandung, 171016.

"Forever and One" dan “ABG Tua”



Part 1 (Bandung,  260916 23:27)

Ada ketika "forever and one" diputar,
Memori Piksi ITB seperti slide background
Yang mengiringi,
Virus autorun.exe yang dikarantina
Menjadi sebuah vaksin “Kebersamaan”.


Ngumpul bareng menunggu jam masuk.
Indahnya masa remaja
Mengajarkan kita banyak hal, 
mikirin si dia yang belum tentu memikirkan kita 
dan sebaliknya, hahaha.. aneh tapi nyata.

Sekarang, ada anak disampingku..
Ada pembelajaran yang lain.
Menafkahi, bermain bersama..
Dan banyak hal.

Thanks for everything guys..

Saat kita bisa berinternet sebebasnya ditahun 99/00
kala internet masih menjadi teknologi yang langka,
tampilannya pun ada yang berupa teks di unix
dan MIRC menjadi aplikasi favorit setelah pelajaran
selesai.

Dan pada shubuh yang dingin kita bersama
Di puncak gunung Tangkuban Perahu,
terasa beku, embun menyelimuti pandangan
setelah malamnya kita berjalan dibawah bulan purnama 
ciyee..sok romantis, 
menyusuri jalanan tembus Jayagiri 
posisi berjalan pria didepan, samping dan belakang 
biarkan hawa yang ikut, berjalan ditengah
dalam lindungan para adam,hahaha..(PDKT padahal itu mah)
Sekarang utk jalan malam-malam dikota pun,
harus mikir dua kali.

Saat kita ke jogja dengan kereta ekonomi malam,
Tiba pagi hari dengan menyewa losmen dekat Malioboro
Ada kejadian menarik ketika becak yang ditumpangi kedua temanku
Terbalik keatas karena ternyata penumpangnya lebih berat
daripada keneknya dan gak mau diam,hahaha..
uang patungan bersama dengan budget seadanya 
modalnya kemauan dan kebersamaan,
dari Malioboro, Prambanan hingga Borobudur tujuan terakhir
kita menginap disana hingga terbit mentari diatas puncak Borobudur. 

Dengan makan nasi kucing, mie kuah juga gudeg,
selama 3 hari 2 malam kita di jogja.  
sayang,dulu handphone kita tidak secanggih saat ini
sehingga moment ini hanya terekam dalam kenangan, 
juga dalam tulisan ini.

Satu lagi lagu yang mengingatkanku akan sebuah kebersamaan,
ketika sebuah lagu “ABG tua” diputar, 
joged bersama, tua muda berbaur melepas penat
setelah seharian bekerja. 

Makan bersama ditengah sawah dengan menu yang telah tersedia
sajian minuman jahe hangat nan segar didaerah sejuk nan dingin, 
kabut pun akan datang sekitar jam 9an,
dan sebagai penanda jam untukku pulang kebawah,
back to bandung.

Intinya adalah kebersamaan,
Tidak ada saling menjatuhkan satu sama lain 
Mencoba saling merangkul satu sama lain..
walaupun ada perbedaan dan pastinya ada 
tapi menghargai perbedaan yang menjadikan kita satu.
Tidak ada istilah bully seperti sinetron-sinetron yang ada sekarang 
bukannya giat belajar atau bekerja
biar pikirannya jauh dari membicarakan yang tidak penting (ghibah).

Kita harus bersiap
Fitnah dan sejenisnya akan selalu ada
Moga kita selalu dilindungi..

Ada beberapa lagu ketika diputar ulang
akan mengingatkan kita akan sebuah moment
sesuai masa lagu itu diperdengarkan utk pertama kali 
kita menyukainya dan berkali-kali kita dengarkan
sehingga ada moment yang pas dengan lagu tersebut
pada suatu waktu.


Part 2... ( Bandung, 030916 )

Semua orang punya kehidupannya sendiri sekarang
Moment ini terasa harus diceritakan
Karena sepuluh tahun atau dua puluh tahun
setelah moments ini berlalu 
kita berubah, 
jaman berubah, 
kita tersibukkan
dan lembaran baru digelar..

Jejaknya akan terhapus
seperti tulisan ditepian pantai yang tersapu ombak kecil..
seperti soundtrack lagu yang menjadi hits
ketika lagu yang diperdengarkan mewakili keseluruhan cerita tsb..
Cerita yang baik, menyenangkan dan banyak kesan didalamnya,
walaupun sudah menjadi sejarah dan sudah ditutup rapat, 
akan menarik jika dibuka ulang sekadar utk membuat kita tertawa dan tersenyum 
sebagai hiburan dijaman yang banyak berubah ini.

Daripada kita bangga mempertontonkan aib saudara sendiri
atau kita senang melihat orang susah
dan susah melihat orang senang.

mensyukuri apa yang sudah terjadi 
membuat sebuah cahaya kecil dari sebuah misteri..


Part 3 ( Bandung, 051016  02:00 )

Bicara tentang kebersamaan..
Kita berempat selama hampir 7 tahun lebih
seperti sahabat yang tak terpisahkan
Berawal dari kelulusan putih abu2,
Dengan baju penuh coretan perpisahan
Kita merayakannya dengan berjalan dari jayagiri
Sampai puncak gunung Tangkuban Perahu,
Dengan ijazah masih didalam tas,
Pulang subuh berjalan dari atas sampai terminal lembang
Dan pagi sampai di stasiun bandung.
Tidak ada rencana,
kenakalan masa remaja dalam bermain
dan itu berlanjut,
Makan, bergadang, tidur dan bermain bersama
Hingga menginap dan mancing,
Ada yang menarik ketika mancing dimalam hari,
Karena temanku itu merasa kailnya disambar sang ikan
Yang ternyata kailnya terkait dengan sebuah jaring ikan,
Sudah teriak kegirangan, eh ternyata..xixi.
Saling mengunjungi dan berbagi satu sama lain,
Dan,
menjadi sebuah kesalahan,
ketika akhirnya ada perasaan saling memiliki yang lain
seperti sebuah kelompok kecil
yang akhirnya ketika jenuh melanda,
berkumpul terus tanpa tujuan,
akan dibawa kemana dan seperti apa,
perpecahan pun terjadi..(off the record).

cerita yang seharusnya terhapus bersama gulungan ombak di pesisir pantai, tapi itu seperti bekas paku yang tertancap pada sebuah papan yg menyisakan sebuah lubang yang jikalau ditambal pun, tidak akan semulus sebelumnya dan menjadi sebuah pengalaman tersendiri bahwa kebersamaan disini adalah kemajuan dan kebaikan bersama dan bukan sebuah kepentingan perseorangan semata seperti kebersamaan shalat berjama’ah yang dipersatukan dalam nuansa islam yang pastinya akan selalu abadi.

“Kunjungilah (saudaramu) secara jarang-jarang niscaya rasa kasih sayang akan bertambah.” (Hadist Nabi)

Sebuah tim yang hebat dibangun dalam pondasi saling menghargai perbedaan yang ada tetapi tetap satu tujuan.

Tulisan sederhana yang dibagi dalam 3 bagian waktu yang berbeda
Ditangkap dalam tulisan agar jejaknya tidak hilang 
ada istilah yang mengatakan inspirasi
tapi saya mengatakan moment.
Moment yang menginspirasi untuk ditulis, hahaha..

The End.

Part 4  (Bandung, 170418)

Ada beberapa kata yang direvisi dan disesuaikan,
akhirnya..
awalnya murni hanya menulis apa yang terekam,
pada saat itu bersama malam..
mungkin terdengar sarkasme, 
padahal itu sentilan saja jikalau pun ada,
tapi tidak setiap orang bisa mengerti niat penulis
untuk sama-sama memperbaiki.

Part 4 berhubungan dengan tulisan yang berjudul "Pengertian",

Wassalam.

 




Tidak ada judul (sekali berarti)

20 tahun berlalu, apapun yang sudah terlalui, atau menjadi apa kita sekarang.. kita pernah ada, tahun yang mengagumkan. da...