Monday 27 June 2016

Dalam Kenangan "Sang Guru"

Adzan shubuh terdengar,
sang anak berjalan ke mesjid.
udara dingin tapi menyegarkan.

Biasanya jika bulan suci ramadhan tiba,
sang anak akan menulis kultum penceramah
untuk laporan sekolah,
cap dan tanda tangan penceramah,
menjadi rebutan semua anak yang mengikuti,
Tadarus pun digelar setelahnya.

jika ada waktu,
sang guru akan mengajak semua anak dan jamaah 
berjalan menyusuri jalanan, taman, berjemur di rel KA dekat rumah
sampai sang anak berangkat sekolah,
jika waktunya tiba..

Sore, sang anak akan tadarus lagi,
berbuka bersama tiap hari di mesjid
sampai tarawih tiba..

Sehari menjelang lebaran, Sang Guru akan mengajak sang anak
untuk melihat kemeriahan penjual ketupat juga bunga di daerah kosambi.
Lebaran yang takkan sama dengan hari-hari sebelumnya.

ketika Idul Adha tiba, sang guru mengajarkan kebersamaan,
pembagian kurban dan sate, makan bersama di mesjid dengan jamaah.. 
Ada waktunya ketika mesjid kebanjiran, 
sang anak dan jamaah bergotong royong membersihkan lumpur yang tertinggal.

Kabar terakhir..
mesjid sang guru mengajar menjadi semakin luas
dan semakin banyak anak dari daerah lain mengaji disana,
tapi sang anak telah berpindah dan Sang Guru berpulang..

untuk Sang Guru yang merangkul sang anak
sebagai teman, sahabat dan putra.

No comments:

Post a Comment

Tidak ada judul (sekali berarti)

20 tahun berlalu, apapun yang sudah terlalui, atau menjadi apa kita sekarang.. kita pernah ada, tahun yang mengagumkan. da...