Wednesday 11 January 2017

Hanya Allah yang Maha Sempurna

Terkadang kita bangga menertawakan kekurangan fisik yang ada pada diri seseorang, jika dia tidak terima dan berdo'a kepada Sang Penciptanya, bagaimana?
Tidak Mudah membangun sebuah kepercayaan diri,
bantulah dia atau diam tanpa menghina,
karena dia pun sudah harus berperang dengan dirinya sendiri untuk bisa bangkit,
lagi dan lagi membangun sebuah kepercayaan diri.

Seperti anak kita dihina orang lain, bagaimana rasanya?
sedangkan Allah tidak sama dengan kita,
Dia Maha Sempurna.
tidak mungkin menciptakan sesuatu dengan sia-sia,
ada himah dalam suatu penciptaan dan kejadian,
dan dalam kekurangan seseorang pasti ada kelebihannya.

Menghina yang tercipta apakah sama dengan menghina Sang Penciptanya?

Bandung, 110117

Firman Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)

Kumpulan hadist dari beberapa sumber :

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.

Tinggikanlah sarungmu sampai pertengahan betis. Jika enggan, engkau bisa menurunkannya hingga mata kaki. Jauhilah memanjangkan kain sarung hingga melewati mata kaki. Penampilan seperti itu adalah tanda sombong dan Allah tidak menyukai kesombongan.

Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).

Sumber : https://rumaysho.com/7592-jangan-menghina-dan-meremehkan-orang-lain.html


Larangan Menghina Sesama

Abi Hurairah,ra berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Jauhilah olehmu berprasangka. Sebab berprasangka adalah sejelek-jelek pembicaraan. Janganlah kamu saling mencari kejelekan orang lain, janganlah saling bermegah-megahan, dan janganlah saling dengki mendengki. Janganlah saling mengumbar emosi, dan janganlah saling menjauhi. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersatu dan bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara, yang di antara mereka dilarang saling menganiaya, saling menghina, dan saling naeremehkan. Taqwa adalah di sini (sambil Rasulullah memberi isyarah ke arah dada). Cukuplah seorang muslim dikatakan melakukan kejelekan apabila dia menghina sesama muslim. Seorang muslim dengan muslim lainnya harus saling menjaga darah, kehormatan, dan harta kekayaannya.” (HR. Bukhari danMuslim).
   
Sahabat Ibnu Mas’ud,ra berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Mencaci maki seorang muslim adalah perbuatan fasik, sedang membunuh seorang muslim adalah tindak kekufuran.” (HR. Bukhari dan MusUm).
  
Samurah bin Jundub,ra berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Janganlah kamu saling* melaknati dengan laknat Allah, dengan kemurkaan Allah, dan jangan pula kamu saling melaknati dengan siksa neraka.” (HR. Abu Dawud dan Urmidzi, dan dia berkata bahwa hadis ini hasan shahih).
   
Abi Darda’,ra berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Apabila seseorang melaknati sesuatu, maka laknat itu akan naik ke langit kemudian seluruh pintu-pintu langit dikunci. Lalu laknat itu mengambil posisi ke kanan dan ke kiri. Bila tidak ada tempat kosong, maka laknat itu akan kembali kepada orang yang dilaknati bila dia pantas untuk mendapatkan laknat Tetapi kalau orang yang dilaknati tidak pantas mendapat­kan laknat, maka laknat itu akan kembali kepada orang yang mengucapkan laknat tersebut.” (HR. Abu Dawud).
   
Abu Bakar,ra menegaskan, bahwa di dalam khutbah pada waktu haji Wada’ Rasulullah saw telah bersabda: “Sesungguhnya darah dan kehormatanmu adalah terpelihara sebagaimana mulianya hari Arafahmu, bulan Dzulhijahmu, dan tanah sucimu Makkah ini. Ingatlah, belumkah aku menyampaikan khabar yang demikian?” (HR. Bukhari).
   
Abi Hurairah,ra berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Setiap muslim terhadap muslim lainnya harus saling memelihara darah, kehormatan, dan harta kekayaannya.” (HR. Muslim dan tirmidzi).
   
Aisyah,ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda kepada para sahabat:” Adakah kamu mengetahui apakah riba yang paling besar di sisi Allah?” Jawab mereka: “Allah dan Rasul- Nya lebih mengetahui.” Lalu Rasulullah bersabda: “Riba paling besar di sisi Allah adalah merampas kehormatan seorang muslim.” Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat: “Dan barang orang yang menyakiti orang-orang beriman laki-laki dan orang-orang beriman perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat” (HR. Abu Ya’la, sedang sanadnya adalah sanad yang shahih).
   
Sa’id bin Zaid, ra berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Sebagian dari riba yang paling besar adalah melecehkan kehormatan seorang muslim tanpa adanya hak.” (HR. Abu Dawud).

Sumber : https://anangnurcahyo.wordpress.com/al-hadits/hadist-top-lain/larangan2-dalam-hadist/larangan-menghina-sesama/

No comments:

Post a Comment

Tidak ada judul (sekali berarti)

20 tahun berlalu, apapun yang sudah terlalui, atau menjadi apa kita sekarang.. kita pernah ada, tahun yang mengagumkan. da...