Wednesday 18 January 2017

anak kecil dan orang tua

Part 1 (Bandung, 311216)
Dada ini seperti ditusuk pedang dari belakang
menembus kedepan,
obatnya hanya dengan mengingat-Nya.
Kita manusia, bukan mesin atau belati.

Andaikan dicari asal api itu pun,
Telah menjadi arang,
Panah sudah dilontarkan.

Maka Senangkanlah hatimu
Untuk berpikir lebih baik lagi.

Semua yang terjadi padamu,
akan tetap menjadi Tanggung jawabmu sendiri.
Iblis pun akan berpangku tangan ketika dimintakan pertanggung jawaban,
"tugasku hanya menggoda, jika anak adam mengikutiku,
itu adalah kesalahannya".

Satu lidi bisa dipatahkan,
Tapi ketika lidi ini bersatu menjadi kuat.

Banyak hal yang ingin kubagikan,
tapi Pengertian yang tak semua orang pahami, 
cukuplah rangkaian kata ini
menjadi penghibur sebuah keresahanku dalam berbagi,
Superman pun terbentuk dari opini publik.

Ada Aktor Intelektual dibelakang layar,
Mencari kelemahan lalu memainkan permainan seperti catur,
Kau tetap menjadi pion,
atau menjadi Ratu yang berdiri sendiri dalam papan catur yang berbeda.

Hidup ini pilihan,
Syukuri pilihan itu ketika terbuka lebar
Jangan seperti telur diujung tanduk.

Ketika kita mempertanyakan kehidupan dengan hal yang tidak kita inginkan terjadi,
Jawabannya,
bisa 1 atau 3 tahun kedepan setelah kita sadari akan hikmah di setiap kejadian.
kekuatan yang terbentuk dari sebuah proses, seperti mutiara.

Kita anak kecil yang haus akan pengetahuan dan kemajuan,
bukan anak kecil yang sok bergaya memakai topeng hanya untuk disukai penonton.
Anak kecil itu apa adanya,
Jika diada ada, berati anak apakah itu??
( Anak banyak gaya, xixi.. )

Dewasa itu relatif dengan banyak kriteria yang berbeda-beda, 
tidak bisa dijudge dengan kacamata kuda.

Kami anak kecil yang ingin menjadi dewasa dan terus tumbuh menjadi besar
karena kita bosan menjadi anak-anak yang dipandang sebelah mata, 
kami diajarkan oleh kehidupan
Jatuh bangun untuk bisa berjalan dan berlari.

Pahamilah kami ketika belajar merangkak dan berjalan
jika memang kau adalah orangtua kami yang bijak, 
kau pun dulunya seperti kami.

Ajari dan berikan kami kesempatan untuk tumbuh dan berkembang seperti ras seiya, hahaha..
ras yang terus berkembang dan tumbuh menjadi level manusia yang menakutkan dalam kemampuan.
Tapi jika tak diasah, tetap menjadi pisau yang tumpul tak terpakai.


Part 2 (3.10 311216)
Waktu cepat berlalu,
Jaman terus berubah
Aku ingin berlari mengejar ketinggalan.
Hoax, menjadi senjata di beberapa media.
Khawatir menjadi budaya bangsa kita.
Bagaimana peran pemimpin,
Untuk masa depan anak-anak kita.


Part 3 (1.45 020117)
Semua hanya titipan saja,
kebosanan ini akan menghilang seiring waktu,
Tubuh ini akan ditinggalkan.
 
Manusia tempatnya khilaf,`
Terkadang merasa benar sendiri.

Kita berjalan dalam ketidakpastian,
Sebuah anugerah ketika semuanya bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
kedepannya setelah kehidupan ini,
tinggal perhitungan..

Senangkanlah hatimu,
Dunia ini sementara.
sedangkan, hatimu..

Senangkanlah pikiranmu,
Masalah akan selalu ada.
sedangkan, pikiranmu..

Semuanya permainan yang nyata dan terasa
Tapi jika kita terbangun nanti,
akan kita sadari sandiwara ini.

Matilah sebelum engkau dimatikan.

Semua orang bisa berteori dan beropini,
Empati itu seperti kau rasakan laparnya orang lain ketika berpuasa,
dan kau syukuri kesehatanmu setelah sakit yang kau derita. 
teori sangat mudah diucapkan daripada kenyataanya yang ada.

Hai, orang tua yang bijak..
pastinya pernah merasakan susahnya jadi anak kecil seperti kami,
sebelum engkau dihormati sekarang. 
Jatuh bangun dalam lingkaran opini negatif yang dibuat penghasut
bisa membuatmu gila bahkan ingin melompat dari kehidupan ini. 
maka rangkulah kami utk menjadi seperti dirimu,
bijak dan diakui.

Jangan sampai kami salah langkah,
karena kami adalah anak kecil yang tidak suka dihasut.
Jangan ada senioritas juga keangkuhan,
ketika kita bersama-sama dan dibesarkan oleh kehidupan ini. 
kesamaan memiliki api untuk bertahan hidup.


Part 4 (2.30 020117)
Terbayang,
jika anak kecil dan orang tua ini merasa benar sendiri,   
Semua merasa hebat..

Toleransi, itu jawabannya.

Orangtua yang bijak seharusnya lebih memahami para aktor kehidupan ini,
karena mereka telah lama mengarungi hidup..

Dan kau anak kecil,
bisa lebih menahan apimu agar tak terbakar dan salah jalan
karena kau masih belajar merangkak dan berjalan untuk bisa berlari.

Daripada opini kita dibuat orang tak bertanggung jawab
ketika kita diam, 
maka anak kecil ini pun belajar beropini,
agar bisa dipahami.


Part 5 (3.08 020117)
Anak kecil ini pun belajar menjadi orang tua,
Banyak hal yang baru, 
kesabaran super ekstra.

Pemimpin sebuah keluarga,
Siap menerima resiko dari sebuah keputusan.

Bersamaan menjadi anak kecil dan orang tua,
Dewasa itu pemaknaannya relatif dan berbeda-beda.
Terserah opinimu,
tapi toleransi itu utk memajukan.


Part 6 (21:23 20107)
Kami belajar merangkak dan berjalan sendiri,
Tiada yang memapah kami ketika benjol dikepala juga luka,
sudah menjadi hal yang biasa.


Part 7 (23.22 110117)
"Aku adalah arsitek
Aku adalah pioneer
Akan kurancang dunia
Menjadikannya diriku".

(Bait lirik "Mendekati Surga", Koil).

Lupakan..
Dengan irama penyemangat,

"Akankah kau percaya omong kosong belaka..
darah ini milik kami, tanah ini memiliki,
dosa ini tak akan berhenti"

(Bait lirik "Dosa ini takkan berhenti", Koil)

again..

"Dalam dunia fantasi..."
(Bait lirik "Kenyataan dalam Dunia Fantasi", Koil)

Api ini dapat menjaga kehangatan
dikala dingin diluar. 
belajar bertahan hidup, ketika dilepas sang induk.

(Bandung, 2:07 120117)

No comments:

Post a Comment

Tidak ada judul (sekali berarti)

20 tahun berlalu, apapun yang sudah terlalui, atau menjadi apa kita sekarang.. kita pernah ada, tahun yang mengagumkan. da...